Tangerang, 19 April 2025 – Rencana relokasi pedagang Pasar Sentiong yang berjualan di sepanjang jalan baru masih menyisakan ketidakpastian. Hingga saat ini, para pedagang belum menerima surat edaran resmi dari pihak kecamatan maupun instansi terkait mengenai kepastian relokasi tersebut.
“Kami belum mendapat surat resmi. Kalau benar mau direlokasi, kami bingung mau pindah ke mana,” ujar IW, salah satu pedagang yang berjualan di sisi jalan baru Pasar Sentiong.
Kekhawatiran juga datang dari pedagang yang berada di dekat pintu parkir pasar. Mereka khawatir relokasi pembongkaran sepihak yang berpotensi membuka permasalahan lama dalam pengelolaan Pasar Sentiong. “Ini akan jadi panas kalau sampai dibongkar, karena akan banyak kebusukan yang terbongkar,” ujar salah satu pedagang yang enggan disebut namanya.
Wartawan yang meninjau langsung ke lokasi mencatat berbagai persoalan yang belum terselesaikan, seperti minimnya pasokan air bersih dan tata letak pasar yang semrawut. Pada jam sibuk dini hari, pukul 02.00–04.00 WIB, area los A dan los B terlihat sangat padat pasalnya lokasi tersebut di padati kendaraan bermotor milik pedagang keliling (baluk) yang datang membeli dagangan.
“Penuh dan sesak, susah untuk pembeli pejalan kaki masuk. Ini seharusnya jadi perhatian pengelola dan Perumda TKR,” ujar Sidik, salah satu pengunjung pasar.
Di sisi luar pagar selatan, terdapat beberapa bangunan permanen yang berdiri di luar area pasar. Para pedagang yang menempati bangunan tersebut mengaku telah membeli lahan tersebut. “Kami beli langsung dari Pak Bg dan Bu K. Ada suratnya, jadi tidak mungkin dibongkar,” ujar seorang pedagang.
Sementara itu, kejelasan soal legalitas lahan Pasar Sentiong sendiri masih menjadi pertanyaan. Hal ini dikhawatirkan menimbulkan konflik baru jika relokasi dilakukan secara sepihak.
Dengan belum adanya kejelasan resmi dan minimnya komunikasi antar pihak, para pedagang mendesak pemerintah kecamatan, Perumda TKR, dan pengelola pasar untuk segera memberikan informasi yang terbuka dan transparan.
