Rajeg, Kabupaten Tangerang – Pekerjaan perbaikan saluran drainase di Desa Mekar Sari, tepatnya di Jalan Raya Rajeg – Tanjakan, memicu keluhan dari warga, khususnya para pelaku usaha.
Proyek yang dikerjakan oleh CV Ciliwung Jaya sejak 6 November 2024 hingga kini, 17 November, belum rampung, menyebabkan dampak signifikan terhadap aktivitas ekonomi setempat.
Sokhibi, pemilik Agen Sinar Jaya di Rajeg, menyampaikan keresahannya akibat terganggunya operasional usahanya. “Akses masuk ke area parkir kami tertutup, sehingga bus tidak bisa parkir di tempat biasanya.
Sudah hampir dua minggu kami harus menyewa lahan lain untuk parkir bus,” ungkapnya. Sokhibi menambahkan bahwa proyek sepanjang 200 meter ini tak hanya mengganggu usaha, tetapi juga dinilai kurang memperhatikan spesifikasi teknis.
“Saluran drainase yang digunakan adalah U ditch biasa. Dengan beban bus kosong 8,5 ton per unit dan total empat bus per hari, drainase ini harus mampu menahan beban hingga 34 ton. Seharusnya, pihak kontraktor menggunakan Box Culvert agar lebih kuat,” tegas Sokhibi.
Meski tidak menolak keberadaan proyek, Sokhibi berharap ada kepastian waktu penyelesaian dan perhatian lebih terhadap kebutuhan masyarakat setempat. Ia mendesak agar Pj Bupati Tangerang, Kepala Dinas PUPR, dan Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang meninjau langsung proyek tersebut. Sokhibi juga mengajukan tiga tuntutan:
1. Inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi oleh pejabat terkait.
2. Penggantian U ditch dengan Box Culvert sesuai spesifikasi beban.
3. Penggantian biaya sewa lahan parkir selama proyek berlangsung.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak CV Ciliwung Jaya belum memberikan tanggapan atas keluhan dan tuntutan warga. Proyek yang tak kunjung selesai ini menjadi sorotan, terutama menyangkut dampaknya terhadap perekonomian lokal dan kualitas pengerjaan yang dipertanyakan.
Masyarakat berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk memastikan proyek ini rampung sesuai jadwal dan memenuhi standar teknis agar tidak semakin merugikan warga.