BEM UMT Desak Rektorat dan BPH Bayar Gaji Tertunda, Tuntut Transparansi Keuangan Kampus

Tangerang — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) menggelar konsolidasi penting untuk menyoroti permasalahan serius terkait gaji dan tunjangan dosen serta staf yang belum dibayarkan selama dua tahun. Langkah ini dilakukan demi menyelamatkan integritas dan masa depan kampus.

Presiden Mahasiswa UMT, Asrul Haruna, menyatakan pihaknya akan menyerahkan pakta integritas kepada rektorat sebagai langkah mendesak untuk menyelesaikan krisis ini.

“Besok (hari ini) secara internal kami meminta komitmen pihak rektorat melalui pakta integritas untuk menyelesaikan permasalahan ini selama 7×24 jam. Jika tidak, dampaknya akan membahayakan citra Muhammadiyah secara keseluruhan,” tegas Asrul.

Ia menambahkan, indikasi adanya dugaan penyelewengan keuangan menjadi perhatian utama. “Dari koordinasi yang kami lakukan, ada beberapa temuan yang perlu diusut tuntas dan diaudit oleh PP Muhammadiyah secara transparan. Jika masalah ini tidak segera diselesaikan, kepercayaan publik terhadap UMT akan semakin menurun,” ungkapnya.

BEM UMT mendesak Badan Pengurus Harian (BPH) dan rektorat untuk segera membayar hak dosen dan staf yang tertunda. Mereka juga meminta PP Muhammadiyah turun tangan dalam mengaudit pengelolaan keuangan kampus untuk memastikan tidak ada penyimpangan.

Langkah BEM ini diharapkan menjadi awal perubahan signifikan dalam tata kelola UMT demi menjaga kepercayaan mahasiswa, dosen, staf, dan masyarakat terhadap institusi ini.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERKAIT