Tangerang – Pemerintah bersama Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Kabupaten Tangerang, laksanakan Rapat Paripurna di gedung sekretariat DPRD Tigaraksa, bahas terkait pergantian nama dan pengajuan modal Badan Usaha Milik Daerah yakni BPR KR , pada Senin, 18/11/24.
Rapat Pembahasan tersebut bagian dari tindak lanjut DPRD, mengenai pengajuan surat Bupati Kabupaten Tangerang, pada tanggal 4 November 2024, perihal permohonan izin persetujuan pergantian nama BPR KR menjadi BPR KR Gemilang dan persetujuan penyertaan Modal sebesar 250 Miliar Rupiah untuk BPR KR Gemilang, kepada DPRD Kabupaten Tangerang.
Dalam hal ini, M. Nawa Said Dimyati sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Tangerang, menyoroti terkait permohonan penyertaan modal untuk BPR KR itu, menurutnya sebelum menyetujui alangkah baiknya, para pihak yang ikut andil dapat melakukan kajian bersama secara komprehensif, baik dan mendalam, terhadap beberapa aspek, baik dari aspek ekonomi, perbankan, sosial masyarakat dan aspek yuridisnya.
” Terkait penyertaan modal untuk BPR KR, perlu ada kajian yang komprehensif baik dari aspek ekonomi perbankan, aspek sosial kemasyarakatan u/membantu akses permodalan bagi pelaku UMKM di Kab Tangerang maupun dari aspek yuridis “. Katanya pada pressind.com saat di mintai keterangan melalui chatting Whattsap.
Selain itu ia juga mengatakan, tidak ada salahnya sebelum memberikan persetujuan, Panitia Khusus ( Pansus ) DPRD meminta pendapat hukum pada Kejaksaaan Negeri ( Kajari ) atau kepolisian.
” Tak ada salahnya kalo Pansus meminta Legal Opinion ke Kejari atau ke Polres sebelum memberikan persetujuan penyertaan modal daerah “. Jelasnya.
Lanjut selain meminta legal opinion pada kajari dan kepolisian, ia juga mengungkapkan bahwa penting Pansus DPRD juga dapat melakukan konsultasi dengan OJK dan BPKP.
” Selain itu konsultasi ke OJK dan BPKP menjadi penting untuk mendapatkan second opini “. Ungkapnya.
Sebelum menutup percakapan melalui Whattsap dengan kami, pria yang familiar di sapa Caknawa itu mengirim tweet akun X nya, yang berisi seperti sebuah sindiran, begini bunyinya.
” Kalau sudah GEMILANG kenapa harus disuntik modal lagi, mending uangnya buat program yang lebih Urgent manfaatnya buat Masyarakat “. Imbuhnya.
