Jakarta- Gengs, what a rollercoaster of emotions kemarin malam! Timnas kita baru aja ngelewatin malam yang bikin hati “galau level dewa”. Kalah 1-5 dari Australia? Bruh, itu bukan cuma kekalahan, itu kayak reality check buat kita semua. Garuda yang dulu gagah, sekarang kayak lagi “bad day” banget. Turun ke posisi 5 klasemen Grup C? *Yah*, ini bikin kita semua speechless.
Babak pertama? Okay, kita masih bisa cope dengan skor 0-3. Tapi babak kedua? Bruh, Australia kayak lagi “unleash their final form”. Lewis Miller nambah penderitaan kita jadi 0-4. Patrick Kluivert? Kayak mahasiswa yang baru sadar skripsinya ditolak dosen. Fans udah pada give up—ada yang tidur, ada yang inget belum setor tugas kantor, ada juga yang tiba-tiba pengen rebahan sambil merenung.
Tapi, plot twist! Ole Romeny nyetak gol di menit 71. 1-4! Fans yang masih bertahan sempet berteriak, tapi suaranya udah kayak orang ngomel ke pacar yang lagi marah—lelah dan tanpa arti. Sayangnya, kebahagiaan itu cuma seumur jagung. Di menit 90, Irvine finish us off dengan gol kelima. Skor akhir: 1-5. Bruh, waktu berbuka puasa pun jadi hambar. Es teh manis? Rasanya kayak air biasa. Kurma? Kayak kenangan pahit yang pengen dilupain.
Yang bikin ngeselin, dulu pas masih dipegang Shin Tae Yong dengan pemain lokal, kita bisa nahan imbang Australia. Sekarang, dengan “pemain Eropa” dan pelatih kelas dunia, malah jadi bahan tertawaan. Seriously, what happened? Harapan ke Piala Dunia? It’s thinner than my wallet at the end of the month.
Tapi, yaudah lah. Kita tetep cinta Timnas, karena kita nggak punya pilihan lain. “We’re stuck in this toxic relationship, and we can’t get out.” Semoga aja Timnas bisa bounce back dan bikin kita bangga lagi. Kalo nggak?u Well, kita cuma bisa ngomel di medsos sambil nunggu keajaiban.